Rabu, 09 Maret 2016

contoh papper kimia dasar titrasi asam basa // Yayuk Winarsih



KELOMPOK 5


1. Arisa  Nur Fadhila
2. Dyah Arum Anggraeni
3. Noberto A. Nipu
4. Yayuk Winarsih
 
 









Materi :
·       Teori Arhenius
·       Teori Bronsted lowry
·       Teori Lewis
·       Sifat-sifat Larutan Asam Basa
·       pH Penerapan dan Perhitungan












A. TEORI ASAM-BASA

1. Teori Asam-Basa Arrhenius

Menurut Arrhenius pada tahun 1903, asam adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidrogen (atau ion hidronium, H3O+) sehingga dapat meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+).

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDnZYf4kI6dyBbtdlBXDLVrv-D8tXML6gcPSh-8vut4GC2Eq4UtzhdoOm81qF0zOorN0EBMC9j0PTuVaZ5hZOsiJp_jeujwNLMn2JPH9UbpcXFUOqiXn6xrj_oA4TzE3PAFiGZ0v9MoOk/s320/ASAM+BASA+1.png


Basa  adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida sehingga dapat meningkatkan konsentrasi ion hidroksida.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3DLtaOUnTOPvUXeSzNmsrmYjhM4R51c-LAiYUbFVM7dU3bMjNsnLLORFL2PwwSOZZ-W6y9A30q5cmji4RJmRT7ICnjHBrMMnci8wR4rw0ih-FckVYuTWM_tJzDN6d3jKvJLin4bdTPbY/s320/ASAM+BASA+2.png


Reaksi keseluruhannya :

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXZJ0rxTyFr2hyCdtpbuSDOjVd_ZkbM13TsUstYewI0IzljcbeXDI4lr8n6aAHcKK8SNUJ5F9AICPpM11MweUfv7C7vJLypvQpb0wlBEZz1AR45tFsnYZdFmCkSnrRzUPMXgiEZbTD8lY/s320/ASAM+BASA+3.png


Secara umum :


Konsep asam basa Arrhenius terbatas hanya pada larutan air, sehingga tidak dapat diterapkan pada larutan non-air, fasa gas dan fasa padatan dimana tidak ada H+ dan OH-.

2. Teori BrΦnsted dan Lowry

Di tahun 1923, kimiawan Denmark Johannes Nicolaus BrΦnsted (1879-1947) dan kimiawan Inggris Thomas Martin Lowry (1874-1936) secara independen mengusulkan teori asam basa baru, yang ternyata lebih umum.
asam: zat yang mendonorkan proton (H+) pada zat lain
basa : zat yang dapat menerima proton (H+) dari zat lain.
Berdasarkan teori ini, reaksi antara gas HCl dan NH3 dapat dijelaskan sebagai reaksi asam basa, yakni :
HCl(g) + NH3(g) →NH4Cl(s)

simbol (g) dan (s) menyatakan zat berwujud gas dan padat. Hidrogen khlorida mendonorkan proton pada amonia dan berperan sebagai asam.
Menurut teori BrΦnsted dan Lowry, zat dapat berperan baik sebagai asam maupun basa. Bila zat tertentu lebih mudah melepas proton, zat ini akan berperan sebagai asam dan lawannya sebagai basa. Sebaliknya, bila zuatu zat lebih mudah menerima proton, zat ini akan berperan sebagai basa.  

Dalam suatu larutan asam dalam air, air berperan sebagai basa.
HCl + H2O → Cl + H3O+

asam1+basa 2 → basa konjugat1+asam konjugat2
Basa konjugat dari suatu asam adalah spesi yang terbentuk ketika satu proton pindah dari asam tersebut.
Asam konjugat dari suatu basa adalah spesi yang terbentuk ketika satu proton ditambahkan ke basa tersebut.

Dalam reaksi di atas, perbedaan antara HCl dan Cl– adalah sebuah proton, dan perubahan antar keduanya adalah reversibel. Hubungan seperti ini disebut hubungan konjugat, dan pasangan HCl dan Cl– juga disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat.
Larutan dalam air ion CO3 2– bersifat basa. Dalam reaksi antara ion CO32– dan H2O, yang pertama berperan sebagai basa dan yang kedua sebagai asam dan keduanya membentuk pasangan asam basa konjugat.
H2O + CO32– → OH + HCO3–
asam1+basa 2 → basa konjugat1+asam konjugat2

Zat disebut sebagai amfoter bila zat ini dapat berperan sebagai asam atau basa. Air adalah zat amfoter. Reaksi antara dua molekul air menghasilkan ion hidronium dan ion hidroksida
adalah contoh reaksi zat amfoter
H2O + H2O → OH + H3O+
asam1+basa 2 → basa konjugat1+asam konjugat2



3.Teori Lewis

Kimiawi Amerika G.N. Lewis merumuskan definisi ini. Basa ialah zat yang dapat memberikan sepasang elektron dan asam ialah zat yang dapat menerima sepasang elektron. Asam basa lewis yaitu yang melibatkan  BF3 dan NH3+ disini gas ammonia dan boron triflorida bereaksi menghasilkan produk padat.  Misalnya dalam pronasi ammonia NH3 bertindak sebagai basa lewis , sebab ia memberikan sepasang elektron kepada proton H+, yang bertindak sebagai asam Lewis karena menerima sepasang elektron. Reaksi seperti ini tidak menghasilkan garam dan air.
      Kelebihan konsep kewis ialah konsep ini jauh lebih umum dibandingkan definisi lainnya. Konsep ini banyak mencangkup reaksi asam basa yang tidak melibatkan asam bronsted.
      Ada beberapa reaksi yang tidak dapat dijelaskan dengan kedua teori sebelumnya, misalnya reaksi :
NH3  +  BF3  -------u H3N – BF3
     
      H       F                     H            F

H - N : + B - F              H – N  :  B – F

      H       F                    H            F
Asam       : Senyawa yang dapat menerima pasangan elektron à BF3
Basa        : Senyawa yang dapat memberikan pasangan elektron à NH3

·           Asam Basa Lewis
·        Ikatan kimia baru dibentuk dengan menggunakan pasangan elektron dari basa Lewis.
·        Ikatan kimia yg terbentuk : ikatan kovalen koordinasi
Contoh : Pembentukan ion hidronium (H3O+) dari H2O +  H+
        
Contoh berbagai macam asam basa lewis
              H+           +         OH-            H2O
   asam          basa 

             H+          +      H2O        H3O+
   asam          basa
              H+          +      NH3         NH4+
   asam          basa
              H+          +      CN-             HCN
   asam          basa
  Keunggulan asam basa lewis
Dapat menjelaskan sifat asam, basa dalam pelarut lain atau pun tidak mempunyai pelarut.
Teori asam basa Lewis dapat menjelaskan sifat asam basa molekul atau ion yang mempunyai pasangan elektron bebas atau yang dapat menerima pasangan elektron bebas. Contohnya pada pembentukan senyawa komplek.
Dapat menerangkan sifat basa dari zat-zat organic seperti DNA dan RNA yang mengandung atom nitrogen yang memiliki pasangan elektron bebas.
  Sifat-sifat Asam
Rasanya masam ketika di larutkan dalam air.
Asam serasa menyengat ketika di sentuh, terutama bila asam tersebut adalah asam pekat.
Dari segi reaktivitasnya, asam bereaksi kuat dengan kebanyakan logam, atau bersifat korosif terhadap logam.
Dari segi daya hantar antar listriknya, asam walaupun tidak selalu ionik , ia bersifat elektrolitatau dapat menghantarkan arus listrik.
  Sifat-Sifat Basa

   Rasanya pahit.
   Terasa licin seperti sabun saat di sentuh.
   Dari segi reaktivitasnya, senyawa basa bersifat kausatif yaitu dapat merusak kulit jika senyawa basa tersebut berkadar tinggi.
   Basa juga merupakan senyawa elektrolit atau dapat menghantarkan arus listrik.
B.  Kekuatan Asam dan Basa
·        pH ( Derajat Keasaman )
pH sendiri terbagi menjadi tiga yaitu :
1.     pH asam
2.     pH basa
3.     pH campuran ( buffer atau penyangga )
*     Contoh Soal Asam
Tentukan derajad keasaman ( pH ) HCL 0,01 M.
Jawab :
HCl = H+ + Cl-
0,01         0,01       0,01
pH = -log ( H+)
       = - log 10-2
          = 2
*    Contoh soal basa
Tentukan derajad keasaman (pH) Ca(OH)2.
Jawab :
 Ca(OH)2 =       Ca²+ +      2OHˉ
 0,01                 0,01            0,02  
pOH = - log [OHˉ]
                = - log 2 x 10ˉ²
                = 2 – log 2
pH = 14 – (2 – log 2)
      = 12 + log 2
Larutan penyangga ( Buffer )
 larutan yang dapat mempertahankan pH akibat penambahan sedikit asam atau sedikit basa. Sedangkan pH sendiri suatu pengukur derajad keasaman suatu zat.
Prinsip kerja :
1.      Jika di tambah asam : Ion H+ dari asam tersebut akan di netralkan oleh basa lemah.
2.      Jika di tambah basa : Ion OH- dari basa akan di netralkan oleh asam konjugasinya.

Pada dasarnya skala/tingkat keasaman suatu larutan bergantung pada konsentrasi ion H+ dalam larutan. Makin besar konsentrasi ion H+ makin asam larutan tersebut. Umumnya konsentrasi ion H+ sangat kecil, sehingga untuk menyederhanakan penulisan, seorang kimiawan dari Denmark bernama Sorrensen mengusulkan konsep pH untuk menyatakan konsentrasi ion H+. Nilai pH sama dengan negatif logaritma konsentrasi ion H+ dan secara matematika diungkapkan dengan persamaan : 
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjETCaYNBl-F0hmvixoaAIKG-HB-Nv2Bcs5YtXUc4HPRUdKLTDAK-fMcyzlVv8xEy6yM6uAbVyDEbqzmASN-vRja3Qj9fZA-3K9D7gR4u0jY5p36Blc-j2y2XQ00W2RZwruLdOTV57uaf0/s320/ASAM+BASA+5.png 






1. Derajat keasaman (pH) 
Untuk air murni pada temperatur 25 °C : [H+] = [OH-] = 10-7 mol/L Sehingga pH air murni = – log 10-7 = 7.  Jika pH = 7, maka  larutan bersifat netral Jika pH < 7, maka larutan bersifat asam Jika pH > 7, maka larutan bersifat basa Pada temperatur kamar : pKw = pH + pOH = 14

 
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrD90tT7l00Sz3wU4VAe-FmRiBHBQWf2WtFXnAuqKhuTviWi_ZvI2JqfETCw0cG6macWVtBj725zEXhtaj-A1h5f9Cziw3jCT1egMztXog8xSMnq5nqrKYk0JZ8OG3PNnXWnqrqJuIzeY/s320/ASAM+BASA+6.png 

2. Asam Kuat 
Disebut asam kuat karena zat terlarut dalam larutan ini mengion seluruhnya (α = 1). Untuk menyatakan derajat  keasamannya, dapat ditentukan langsung dari konsentrasi asamnya dengan melihat valensinya.

3. Asam Lemah 

Disebut asam lemah karena zat terlarut dalam larutan ini tidak mengion seluruhnya,    α ≠ 1, (0 < α < 1). Penentuan besarnya derajat keasaman tidak dapat ditentukan langsung dari konsentrasi asam lemahnya (seperti halnya asam kuat). Penghitungan derajat keasaman dilakukan dengan menghitung konsentrasi [H+] terlebih dahulu dengan rumus :

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJaKkaFwgfm3UymKmwVpJ7C7ymhM0rEge-jKcmuUoR1zymzgL2ZxN_DzC9IEOpPIpbk-drx2jJu7pgYDDps1JFkuF4U5HoD0jqx8cR5-0Ts6Nm6gth25YgmIhDA1QnFW-omijH3OTnjPo/s320/ASAM+BASA+7.png


di mana, Ca = konsentrasi asam lemah
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
RUMUS pH  (ASAM )

PENYANGGA BERSIFAT ASAM
(H+) = Ka . (A) 
                              (B)
pH = - log (H+)
              = pKa + log (G)
                            (A)


Ket :
(A) : konsentrasi asam lemah
(G) : konsentrasi basa konjugasi
Ka  : konstanta asam

4. Basa Kuat 

Disebut basa kuat karena zat terlarut dalam larutan ini mengion seluruhnya (α = 1). Pada penentuan derajat keasaman dari larutan basa terlebih dulu dihitung nilai pOH dari konsentrasi basanya.

5. Basa lemah 

Disebut basa lemah karena zat terlarut dalam larutan ini tidak mengion seluruhnya,    α  ≠ 1, (0 <  α < 1). Penentuan besarnya konsentrasi OH- tidak dapat ditentukan langsung dari konsentrasi basa lemahnya (seperti halnya basa kuat), akan tetapi harus dihitung dengan menggunakan rumus : 
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7eG3rLTKITWkxe49yZDsrXX2Bu2ys_2dDYZe42ZQ1vDOMY8VihSgvpXp8MmmFjDZkw2fzfj-oFaoxHgCWiBEVurQFAGJyFp6MadjtOmimTPsv0rx9wZwXBzq9JjT9lu5Ef7ne6Zr0pY4/s320/ASAM+BASA+8.png

di mana, Cb = konsentrasi basa lemah
Kb = tetapan ionisasi basa lemah
RUMUS  pH  (BASA)

PENYANGGA BERSIFAT BASA
 
 (OH-) = Kb . (B) 
                                 (G)
  pOH = - log (OH-)
                 = pKb + log (B)
                               (G)

  Ket :
  (B) : konsentrasi asam lemah
  (G) : konsentrasi asam konjugasi
   Kb  : konstanta basa
  Perhitungan Asam Basa
1.      Ke dalam larutan CH3COOH ditambahkan padatan CH3COONa , shg konsentrasi CH3COOH = 0,1 Molar dan konsentrasi CH3COONa = 0,05 Molar. Jika Ka CH3COOH 1,8 X 10-5. Tentukan pH  campuran ?
Jawab
 ( H+) = Ka x (Asam lemah)
                          (Garam)
           = 1,8 x 10-5 x  0,1   =  3,6 x 10-5
                                  0,05
  pH    =  - log ( H+)
           =  - log 3,6 x10-5
           =   5 - log  3,6                                  



2.      50 ml NH4OH  0,1 Molar dicampur dgn 100ml ( NH4)2SO4 = 0,2 Molar. Jika Kb NH4OH = 10-5 . Tentukan pH campuran?    
Jawab:
mmol NH4OH = V X M = 0,5 ml x 0,1 = 5mmol
mmol (NH4)2SO4 = VXM = 100ml x 0,2 = 20 mmol
 ( OH-) = Kb x  (mmol basa lemah)
                           2(mmol garam )
             = 10-5 x  5      = 10-5 x 0,125= 1,25 x 10-6
                                       2 x 20
 pOH     = - log ( OH)
              =  - log 1,25 x 10-6 = 6 – log 1,25
 pH        = 14 – ( 6 – log 1,25 )
                          =  8+ log 1,25         
Fungsi larutan penyangga Dalam kehidupan sehari-hari:
1.      Dalam bidang obat-obatan misalnya obat tetes mata.
2.      Mempertahankan pH dalam tubuh manusia.
3.      Menjaga pH makanan olahan dalam kaleng agar tidak mudah rusak atau tidak teroksidasi (asam benzoat dengan natrium benzoat).
4.      Untuk obat-obatan berjenis injeksi.
Larutan penyangga dalam industry
 Dalam industri, larutan penyangga digunakan untuk penanganan limbah. Larutan penyangga ditambahkan pada limbah untuk mempertahankan pH 5-7,5. Hal itu  untuk memisahkan materi organik pada limbah sehingga layak di buang ke perairan.  
C. Asam dan Basa dapat Dibedakan dari Rasa dan Sentuhan 

Asam mempunyai rasa masam. Rasa masam yang kita kenal misalnya pada beberapa jenis makanan seperti jeruk, jus lemon, tomat, cuka, minuman ringan (soft drink) dan beberapa produk seperti sabun yang mengandung belerang dan air accu (Gambar 13). Sebaliknya, basa mempunyai rasa pahit. Tetapi, rasa sebaiknya jangan digunakan untuk menguji adanya asam dan basa, karena beberapa asam dan basa dapat mengakibatkan luka bakar dan merusak jaringan.

Seperti halnya rasa, sentuhan bukan merupakan cara yang aman untuk menguji basa, meskipun kita  telah terbiasa dengan sentuhan sabun saat mandi atau mencuci. Basa (seperti sabun) bersifat alkali, bereaksi dengan protein di dalam kulit sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian. Reaksi ini merupakan bagian dari rasa licin yang diberikan oleh sabun, yang sama halnya dengan proses pembersihan dari produk pembersih saluran.

D. Asam dan Basa dalam Kehidupan
Beberapa Asam dan Basa Yang Telah Dikenal
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg10NkDWc-QQ-NN1a1KofAOsFMZvdlOFnC8xPfEP6twg8RQLMqEbeOGvl-X0_HsfIT_VBqc33bi6UlX3Qz4cFKIxYrINi7Ot75Lb7dHs5LQrtNCNks0K9bUAMCKCXpyIlWrk3UIGHUbk0g/s320/ASAM+BASA+9.png

Asam merupakan kebutuhan industri yang vital. Empat macam asam yang paling penting dalam industri adalah asam sulfat, asam fosfat, asam nitrat dan asam klorida. Asam sulfat (H2SO4) merupakan cairan kental menyerupai oli. Umumnya asam sulfat digunakan dalam pembuatan pupuk, pengilangan minyak, pabrik baja, pabrik plastik, obat-obatan, pewarna, dan untuk pembuatan asam lainnya. Asam fosfat (H3PO4) digunakan untuk pembuatan pupuk dan deterjen. Namun, sangat  disayangkan bahwa fosfat dapat menyebabkan masalah pencemaran di danau-danau dan aliran sungai.

Asam nitrat (HNO3) banyak digunakan untuk pembuatan bahan peledak dan pupuk. Asam nitrat pekat merupakan cairan tidak berwarna yang dapat mengakibatkan luka bakar pada kulit manusia. Asam klorida (HCl) adalah gas yang tidak berwarna yang dilarutkan dalam air. Asap HCl  dan ion-ionnya yang terbentuk dalam larutan, keduanya berbahaya bagi jaringan tubuh manusia.

Dalam keadaan murni, pada umumnya basa berupa kristal padat. Beberapa produk rumah tangga yang mengandung basa, antara lain deodorant, antasid, dan sabun. Basa yang digunakan secara luas adalah kalsium hidroksida, Ca(OH)2 yang umumnya disebut soda kaustik suatu basa yang berupa  tepung kristal putih yang mudah larut dalam air. Basa yang paling banyak digunakan adalah amoniak. Amoniak merupakan gas tidak berwarna dengan bau yang sangat menyengat,  sehingga sangat mengganggu saluran pernafasan dan paru-paru bila gas terhirup. Amoniak digunakan sebagai pupuk, serta bahan pembuatan rayon, nilon dan asam nitrat.













            DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond.2004. Kimia Dasar konsep-konsep inti. Erlangga. Jakarta

Drs. Tamrin, Drs. Abdul Jamal, 2003,Rahasia penerapan Rumus-Rumus kimia, Gita Media,-
http://www.andellaforester.blogspot.com/2014/makalah-kesetimbangan-asam-basa.html 

Sudiono Sri, Santosa juari Sri, Pranowo, 2006, kimia untuk kelas XI, Intan Pariwara, Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar