KELOMPOK 5
|
Materi :
· Teori Arhenius
· Teori Bronsted lowry
· Teori Lewis
· Sifat-sifat Larutan Asam Basa
· pH Penerapan dan Perhitungan
A.
TEORI ASAM-BASA
1.
Teori Asam-Basa Arrhenius
Menurut
Arrhenius pada tahun 1903, asam adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan
ion hidrogen (atau ion hidronium, H3O+) sehingga dapat
meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+).
Basa
adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida sehingga dapat
meningkatkan konsentrasi ion hidroksida.
Reaksi
keseluruhannya :
Secara
umum :
Konsep
asam basa Arrhenius terbatas hanya pada larutan air, sehingga tidak dapat
diterapkan pada larutan non-air, fasa gas dan fasa padatan dimana tidak ada H+
dan OH-.
2.
Teori BrΦnsted dan Lowry
Di
tahun 1923, kimiawan Denmark Johannes Nicolaus BrΦnsted (1879-1947) dan
kimiawan Inggris Thomas Martin Lowry (1874-1936) secara independen mengusulkan
teori asam basa baru, yang ternyata lebih umum.
asam:
zat yang mendonorkan proton (H+) pada zat lain
basa
: zat yang dapat menerima proton (H+) dari zat lain.
Berdasarkan
teori ini, reaksi antara gas HCl dan NH3 dapat dijelaskan sebagai
reaksi asam basa, yakni :
HCl(g)
+ NH3(g) →NH4Cl(s)
simbol
(g) dan (s) menyatakan zat berwujud gas dan padat. Hidrogen khlorida
mendonorkan proton pada amonia dan berperan sebagai asam.
Menurut
teori BrΦnsted dan Lowry, zat dapat berperan baik sebagai asam maupun basa.
Bila zat tertentu lebih mudah melepas proton, zat ini akan berperan sebagai
asam dan lawannya sebagai basa. Sebaliknya, bila zuatu zat lebih mudah menerima
proton, zat ini akan berperan sebagai basa.
Dalam
suatu larutan asam dalam air, air berperan sebagai basa.
HCl
+ H2O → Cl– + H3O+
asam1+basa
2 → basa konjugat1+asam konjugat2
Basa
konjugat dari suatu asam adalah spesi yang terbentuk ketika satu proton pindah
dari asam tersebut.
Asam
konjugat dari suatu basa adalah spesi yang terbentuk ketika satu proton
ditambahkan ke basa tersebut.
Dalam
reaksi di atas, perbedaan antara HCl dan Cl– adalah sebuah proton, dan
perubahan antar keduanya adalah reversibel. Hubungan seperti ini disebut
hubungan konjugat, dan pasangan HCl dan Cl– juga disebut sebagai pasangan
asam-basa konjugat.
Larutan
dalam air ion CO3 2– bersifat basa. Dalam reaksi antara
ion CO32– dan H2O, yang pertama berperan sebagai basa dan
yang kedua sebagai asam dan keduanya membentuk pasangan asam basa konjugat.
H2O
+ CO32– → OH– + HCO3–
asam1+basa
2 → basa konjugat1+asam konjugat2
Zat
disebut sebagai amfoter bila zat ini dapat berperan sebagai asam atau basa. Air
adalah zat amfoter. Reaksi antara dua molekul air menghasilkan ion hidronium
dan ion hidroksida
adalah
contoh reaksi zat amfoter
H2O
+ H2O → OH– + H3O+
asam1+basa
2 → basa konjugat1+asam konjugat2
3.Teori Lewis
Kimiawi Amerika G.N. Lewis merumuskan definisi ini. Basa ialah zat yang dapat memberikan
sepasang elektron dan asam ialah zat
yang dapat menerima sepasang elektron. Asam basa lewis yaitu yang
melibatkan BF3 dan NH3+
disini gas ammonia dan boron triflorida bereaksi menghasilkan produk
padat. Misalnya dalam pronasi ammonia NH3
bertindak sebagai basa lewis ,
sebab ia memberikan sepasang elektron kepada proton H+, yang
bertindak sebagai asam Lewis karena
menerima sepasang elektron. Reaksi seperti ini tidak menghasilkan garam dan
air.
Kelebihan konsep
kewis ialah konsep ini jauh lebih umum dibandingkan definisi lainnya. Konsep
ini banyak mencangkup reaksi asam basa yang tidak melibatkan asam bronsted.
Ada
beberapa reaksi yang tidak dapat dijelaskan dengan kedua teori sebelumnya,
misalnya reaksi :
NH3 + BF3 -------u H3N – BF3
H F H F
H
- N : + B - F H – N
: B – F
H F H F
Asam : Senyawa yang dapat menerima
pasangan elektron à BF3
Basa
: Senyawa yang dapat memberikan pasangan elektron à NH3
·
Asam Basa Lewis
·
Ikatan kimia baru dibentuk
dengan menggunakan pasangan elektron dari basa Lewis.
·
Ikatan kimia yg terbentuk :
ikatan kovalen koordinasi
Contoh : Pembentukan ion hidronium (H3O+)
dari H2O + H+
Contoh berbagai macam asam basa lewis
•
H+ + OH- H2O
asam
basa
•
H+ + H2O H3O+
asam
basa
•
H+ + NH3 NH4+
asam
basa
•
H+ + CN- HCN
asam
basa
Keunggulan
asam basa lewis
Dapat menjelaskan sifat asam, basa dalam pelarut lain atau pun tidak
mempunyai pelarut.
Teori asam basa Lewis dapat
menjelaskan sifat asam basa molekul atau ion yang mempunyai pasangan elektron
bebas atau yang dapat menerima pasangan elektron bebas. Contohnya pada
pembentukan senyawa komplek.
Dapat menerangkan sifat basa dari
zat-zat organic seperti DNA dan RNA yang mengandung atom nitrogen yang memiliki
pasangan elektron bebas.
Sifat-sifat
Asam
Rasanya masam ketika di larutkan dalam air.
Asam serasa menyengat ketika di sentuh, terutama bila asam
tersebut adalah asam pekat.
Dari segi reaktivitasnya, asam bereaksi kuat dengan
kebanyakan logam, atau bersifat korosif terhadap logam.
Dari segi daya hantar antar listriknya, asam walaupun tidak
selalu ionik , ia bersifat elektrolitatau dapat menghantarkan arus listrik.
Sifat-Sifat
Basa
Rasanya pahit.
Terasa licin seperti sabun saat di sentuh.
Dari segi reaktivitasnya, senyawa basa bersifat kausatif
yaitu dapat merusak kulit jika senyawa basa tersebut berkadar tinggi.
Basa juga merupakan senyawa elektrolit atau dapat
menghantarkan arus listrik.
B.
Kekuatan Asam dan Basa
·
pH ( Derajat Keasaman )
pH sendiri terbagi menjadi tiga yaitu :
1.
pH asam
2.
pH basa
3.
pH campuran ( buffer atau penyangga )
Contoh
Soal Asam
Tentukan derajad keasaman ( pH ) HCL 0,01 M.
Jawab :
HCl = H+ + Cl-
0,01 0,01 0,01
pH = -log ( H+)
= - log 10-2
= 2
Contoh soal basa
Tentukan derajad keasaman
(pH) Ca(OH)2.
Jawab :
Ca(OH)2 =
Ca²+ +
2OHˉ
0,01 0,01 0,02
pOH = - log [OHˉ]
= - log 2 x 10ˉ²
= 2 – log 2
pH = 14 – (2 – log 2)
= 12 + log 2
Larutan
penyangga ( Buffer )
larutan yang dapat mempertahankan
pH akibat penambahan sedikit asam atau sedikit basa. Sedangkan pH sendiri suatu pengukur derajad keasaman suatu zat.
Prinsip kerja :
1.
Jika di tambah asam : Ion H+ dari asam tersebut
akan di netralkan oleh basa lemah.
2.
Jika di tambah basa : Ion OH- dari basa akan di
netralkan oleh asam konjugasinya.
Pada dasarnya skala/tingkat keasaman
suatu larutan bergantung pada konsentrasi ion H+ dalam larutan. Makin besar
konsentrasi ion H+ makin asam larutan tersebut. Umumnya konsentrasi ion H+
sangat kecil, sehingga untuk menyederhanakan penulisan, seorang kimiawan dari
Denmark bernama Sorrensen mengusulkan konsep pH untuk menyatakan konsentrasi
ion H+. Nilai pH sama dengan negatif logaritma konsentrasi ion H+ dan secara
matematika diungkapkan dengan persamaan :
1. Derajat
keasaman (pH)
|
2.
Asam Kuat
Disebut
asam kuat karena zat terlarut dalam larutan ini mengion seluruhnya (α = 1).
Untuk menyatakan derajat keasamannya, dapat ditentukan langsung dari
konsentrasi asamnya dengan melihat valensinya.
3.
Asam Lemah
Disebut
asam lemah karena zat terlarut dalam larutan ini tidak mengion seluruhnya,
α ≠ 1, (0 < α < 1). Penentuan besarnya derajat keasaman
tidak dapat ditentukan langsung dari konsentrasi asam lemahnya (seperti halnya
asam kuat). Penghitungan derajat keasaman dilakukan dengan menghitung
konsentrasi [H+] terlebih dahulu dengan rumus :
di
mana, Ca = konsentrasi asam lemah
Ka
= tetapan ionisasi asam lemah
RUMUS
pH (ASAM )
PENYANGGA
BERSIFAT ASAM
(H+)
= Ka . (A)
(B)
pH
= - log (H+)
= pKa + log (G)
(A)
Ket
:
(A)
: konsentrasi asam lemah
(G)
: konsentrasi basa konjugasi
Ka : konstanta asam
4.
Basa Kuat
Disebut
basa kuat karena zat terlarut dalam larutan ini mengion seluruhnya (α = 1).
Pada penentuan derajat keasaman dari larutan basa terlebih dulu dihitung nilai
pOH dari konsentrasi basanya.
5. Basa lemah
Disebut
basa lemah karena zat terlarut dalam larutan ini tidak mengion
seluruhnya, α ≠ 1, (0 < α < 1). Penentuan
besarnya konsentrasi OH- tidak dapat ditentukan langsung dari
konsentrasi basa lemahnya (seperti halnya basa kuat), akan tetapi harus
dihitung dengan menggunakan rumus :
di
mana, Cb = konsentrasi basa lemah
Kb
= tetapan ionisasi basa lemah
RUMUS pH
(BASA)
PENYANGGA
BERSIFAT BASA
(OH-)
= Kb . (B)
(G)
pOH = - log (OH-)
= pKb + log (B)
(G)
Ket :
(B) : konsentrasi asam lemah
(G) : konsentrasi asam konjugasi
Kb :
konstanta basa
Perhitungan Asam Basa
1.
Ke dalam larutan CH3COOH
ditambahkan padatan CH3COONa , shg konsentrasi CH3COOH =
0,1 Molar dan konsentrasi CH3COONa = 0,05 Molar. Jika Ka CH3COOH
1,8 X 10-5. Tentukan pH
campuran ?
Jawab
( H+) = Ka x (Asam lemah)
(Garam)
= 1,8 x 10-5 x 0,1
= 3,6 x 10-5
0,05
pH = - log ( H+)
=
- log 3,6 x10-5
=
5 - log 3,6
2.
50
ml NH4OH 0,1 Molar dicampur
dgn 100ml ( NH4)2SO4 = 0,2 Molar. Jika Kb NH4OH
= 10-5 . Tentukan pH campuran?
Jawab:
mmol
NH4OH = V X M = 0,5 ml x 0,1 = 5mmol
mmol
(NH4)2SO4 = VXM = 100ml x 0,2 = 20 mmol
( OH-) = Kb x (mmol basa lemah)
2(mmol garam )
= 10-5 x 5
= 10-5 x 0,125= 1,25 x 10-6
2 x 20
pOH
= - log ( OH)
=
- log 1,25 x 10-6 = 6 – log 1,25
pH
= 14 – ( 6 – log 1,25 )
= 8+
log 1,25
Fungsi
larutan penyangga Dalam kehidupan sehari-hari:
1.
Dalam bidang
obat-obatan misalnya obat tetes mata.
2.
Mempertahankan
pH dalam tubuh manusia.
3.
Menjaga pH
makanan olahan dalam kaleng agar tidak mudah rusak atau tidak teroksidasi (asam
benzoat dengan natrium benzoat).
4.
Untuk
obat-obatan berjenis injeksi.
Larutan
penyangga dalam industry
Dalam industri, larutan penyangga digunakan untuk penanganan limbah.
Larutan penyangga ditambahkan pada limbah untuk mempertahankan pH 5-7,5. Hal
itu untuk memisahkan materi organik pada
limbah sehingga layak di buang ke perairan.
C.
Asam dan Basa dapat Dibedakan dari Rasa dan Sentuhan
Asam
mempunyai rasa masam. Rasa masam yang kita kenal misalnya pada beberapa jenis
makanan seperti jeruk, jus lemon, tomat, cuka, minuman ringan (soft drink) dan
beberapa produk seperti sabun yang mengandung belerang dan air accu (Gambar
13). Sebaliknya, basa mempunyai rasa pahit. Tetapi, rasa sebaiknya jangan
digunakan untuk menguji adanya asam dan basa, karena beberapa asam dan basa
dapat mengakibatkan luka bakar dan merusak jaringan.
Seperti
halnya rasa, sentuhan bukan merupakan cara yang aman untuk menguji basa,
meskipun kita telah terbiasa dengan sentuhan sabun saat mandi atau
mencuci. Basa (seperti sabun) bersifat alkali, bereaksi dengan protein di dalam
kulit sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian. Reaksi ini merupakan
bagian dari rasa licin yang diberikan oleh sabun, yang sama halnya dengan
proses pembersihan dari produk pembersih saluran.
D.
Asam dan Basa dalam Kehidupan
Beberapa
Asam dan Basa Yang Telah Dikenal
Asam
merupakan kebutuhan industri yang vital. Empat macam asam yang paling penting
dalam industri adalah asam sulfat, asam fosfat, asam nitrat dan asam klorida.
Asam sulfat (H2SO4) merupakan cairan kental menyerupai
oli. Umumnya asam sulfat digunakan dalam pembuatan pupuk, pengilangan minyak,
pabrik baja, pabrik plastik, obat-obatan, pewarna, dan untuk pembuatan asam
lainnya. Asam fosfat (H3PO4) digunakan untuk pembuatan
pupuk dan deterjen. Namun, sangat disayangkan bahwa fosfat dapat
menyebabkan masalah pencemaran di danau-danau dan aliran sungai.
Asam
nitrat (HNO3) banyak digunakan untuk pembuatan bahan peledak dan pupuk. Asam
nitrat pekat merupakan cairan tidak berwarna yang dapat mengakibatkan luka
bakar pada kulit manusia. Asam klorida (HCl) adalah gas yang tidak berwarna
yang dilarutkan dalam air. Asap HCl dan ion-ionnya yang terbentuk dalam
larutan, keduanya berbahaya bagi jaringan tubuh manusia.
Dalam
keadaan murni, pada umumnya basa berupa kristal padat. Beberapa produk rumah
tangga yang mengandung basa, antara lain deodorant, antasid, dan sabun. Basa
yang digunakan secara luas adalah kalsium hidroksida, Ca(OH)2 yang
umumnya disebut soda kaustik suatu basa yang berupa tepung kristal putih
yang mudah larut dalam air. Basa yang paling banyak digunakan adalah amoniak.
Amoniak merupakan gas tidak berwarna dengan bau yang sangat menyengat,
sehingga sangat mengganggu saluran pernafasan dan paru-paru bila gas terhirup.
Amoniak digunakan sebagai pupuk, serta bahan pembuatan rayon, nilon dan asam
nitrat.
DAFTAR PUSTAKA
Chang,
Raymond.2004. Kimia Dasar konsep-konsep inti. Erlangga. Jakarta
Drs. Tamrin,
Drs. Abdul Jamal, 2003,Rahasia penerapan Rumus-Rumus kimia, Gita Media,-
http://www.andellaforester.blogspot.com/2014/makalah-kesetimbangan-asam-basa.html
Sudiono Sri,
Santosa juari Sri, Pranowo, 2006, kimia untuk kelas XI, Intan Pariwara, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar