MAKALAH
KEWIRAUSAHAAN
SIKAP
DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN SUKSES
Dosen
Pembimbing : Yuliani ,S.E, M.M
Disusun
Oleh :
Kelmpok
III
PROGRAM
STUDI S1-FARMASI
STIKES
KARYA PUTRA BANGSA
TULUNGAGUNG
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur Puji syukur kehadirat Allah swt karena dengan izin-Nya kita
masih di beri kesempatan dalam menyelesaikan penyusunan makalah yang bertema “Kewirausahan ” dan berjudul “Sikap
Dan Perilaku Wirausahawan Sukses”. Serta
tak lupa pula penulis haturkan salawat dan salam atas junjungan Rasulullah
Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat serta
para pengikutnya sampai akhir zaman, amin.
Adapun maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas
kewirausahaan kami sebagai tujuan untuk
lebih mengetahui sikap dan perilaku wirausahawan sukses yang dapat kita
pelajari lebih dalam lagi sehingga kita
menjadi wirausahawan yang sukses pada usia muda ini. Penyusun telah berusaha
semaksimal mungkin dalam penyusunan makalah ini dengan poin-poin yang mudah
dimengerti dan dipahami oleh pembaca. Serta kami ucapkan trimakasih kepada ibu
Yuliani ,S.E , M.M selaku dosen mata kuliah Kewirausahaan yang telah membimbing
kita dalam materi ini.
Namun penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari pada
itu penyusun memohon kritik dan saran
yang sifatnya membangun guna kesempurnaan makalah ini di masa akan datang dan
penyusun berharap makalah ini bermanfaat
bagi semua pihak.
Tulungagung 9 Maret 2016
Penyusun
DAFTAR
ISI
Halaman
Judul.............................................................................................................................. i
Kata
pengantar.............................................................................................................................. ii
Daftar
isi...................................................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang..................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan................................................................................................................................... 1
1.3 Rumusan Masalah................................................................................................................. 2
BAB
II ISI
2.1 Pengertian wirausaha............................................................................................................ 3
2.2 Tujuan wirausaha.................................................................................................................. 3
2.3 Sikap dan perilaku wirausahawan yang sukses.................................................................... 4
2.4 Sikap dan perilaku kerja prestatif......................................................................................... 6
2.5 Semangat wirausaha............................................................................................................. 7
2.6 Bekerja efektif dan efisien................................................................................................. 11
2.7 Kepemimpinan................................................................................................................... 12
2.8 Sikap pantang menyerah adalah modal untuk sukses........................................................ 16
2.9 kompetensi dibidangnya.................................................................................................... 19
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................... 22
3.2 Saran................................................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 24
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pembangunan perekonomian rakyat untuk memberdayakan rakyat hendaklah
disertai transformasi secara seimbang, baik itu transformasi ekonomi, social,
budaya maupun politik. Sehingga akan terjadi keseimbangan antara kekuatan
ekonomi, budaya, social dan budaya.
Dengan
adanya pemberdayaan, masyarakat dapat menjalankan pembangunan dengan diberikan
hak untuk mengelola sumber daya yang ada. Masyarakat miskin diberikan
kesempatan untuk merencanakan dan melaksanakan pogram pembangunan yang telah
mereka tentukan. Dengan demikian masyarakat diberi kekuasaan untuk mengelola
dana sendiri, baik yang berasal dai pemerintah maupun pihak lain.
Dalam
rangka pemerataan hasil-hasil pembangunan perlu lebih di tingkatkan dan
diperluas usaha-usaha untuk memperbaiki penghasilan kelompok masyarakat yang
mempunyai mata pencaharian rendah, seperti buruh tani, pedagang kecil, petani
menggarap yang tidak memiliki lahan peternak kecil, nelayan, ataupun pengrajin.
Pengusaha golongan ekonomi lemah termasuk pengusaha informal dan tradisional
perlu ditingkatkan dan dibina untuk meningkatkan kemampuan usaha dan pemasaran
dalam rangka mengembangkan kewirausahaan, antara lain melalui pendidikan dan
latihan serta penyuluhan dan bimbingan, dengan mengikut sertakan pengusaha besar
dan menengah.
Dan kini
pemerintah telah mengeluarkan kebijakan melalui penyediaan yang memadai untuk
berbagai kemudahan dan bantuan seperti, kredit dan permodalan, tempat berusaha
bimbingan teknologi cepat, dsb. Olehkarena itu, kini para masyarakat hanya saja
perlu pengembangan usahanya, bagaimana cara pengelolaan barang-barang yang akan
dibuat menjadi produk jual dan produknya itu dapat menarik hati konsumen.
1.1 . RUMUSAN
MASALAH
1. Bagaimana sikap dan perilaku wirausahawan yang
sukses ?
2. Bagaimana sikap dan perilaku kerja prestatif ?
3. Bagaimana semangat wirausaha ?
4. Bagaimana bekerja efektif dan efisien ?
5. Apa yang di maksud dengan kepemimpinan ?
6. Apa yang dimaksud dengan sikap pantang menyerah
adalah modal sukses ?
7. Apa yang di maksud dengan kompetensi di bidangnya
dan komitme adalah kemampuan yang di butuhkan ?
1.2 TUJUAN
1. Untuk
mengetahui sikap dan perilaku
wirausahawan yang sukses.
2. Untuk
mengetahui sikap dan perilaku kerja
prestatif.
3. Untuk
mengetahui semangat wirausaha.
4. Untuk
mengetahui bekerja efektif dan
efisien.
5. Untuk
mengetahui teori kepemimpinan.
6. Untuk
mengetahui sikap pantang menyerah
adalah modal sukses.
7. Untuk
mengetahui kompetensi di bidangnya
dan komitme adalah kemampuan yang di butuhkan.
BAB II
ISI
2.1
Pengertian
wirausaha
a.
Ahli Ekonomi/Ekonomi
Wirausaha adalah seseorang atau
sekelompok orang mengorganisasi faktor-faktor produksi yaitu alam, tenaga
kerja, modal dan keahlian.
b.
Psikologi/Ahli Kejiwaan
Wirausaha adalah seseorang yang
memiliki dorongan kekuatan untuk memperoleh suatu tujuan, suka mengadakan
eksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya, di luar kekuasaan orang lain.
a.
Businessman
Wirausaha adalah ancaman pesaing
baru dapat seorang partner, pemasok, konsumen, atau seseorang yang diajak
kerjasama.
b.
Gede
Parma
Wirausaha adalah orang yang berani
memaksakan diri untuk menjadi pelayan bagi orang lain.
c.
J.A.
Schumpeter
Wirausaha adalah seorang inovator
sebagai individu yang mempunyai naluri untuk melibatkan materi sedemikian rupa
dan kemudian terbukti benar mempunyai semangat/kemampuan dan pemikiran untuk
menaklukan cara berpikir lamban dan malas.
2.1.1 Tujuan kewirausahaan
a. Menumbuhkembangkan jumlah wirausaha
yang berkualitas
b. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman
kewirausahaan yang tangguh
c. Meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan di
masyarakat.
· Sasaran kewirausahaan
a. Instansi pemerintah
b. Pelaku ekonomi
c. Generasi muda
2.2 SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN YANG
SUKSES
·
Sikap
seorang wirausahawan adalah :
1. Sikap selalu berfikir positif dalam
menghadapi segala hal ( positive thinking )
2. Respon yang positif dari individu
terhadap informasi, kejadian, kritikan, cercaan, tekanan, tantangan, cobaan,
dan kesulitan.
3. Sikap yang berorientasi jauh ke
depan, berpikir maju, bersifat prestatif dan tidak mudah terlena oleh hal-hal
yang sudah berlalu ( think for the future, no the past ), ia tidak mau hanyut
oleh hal-hal yang bersifat sejarah dan kenyamanan sesaat.
4. Sikap tidak getar saat melihat
pesaing ( competitor ).
5. Sikap yang selalu ingin tahu,
membuat ia selalu mencari jalan keluar bila ingin maju.
6. Sikap yang ingin memberi yang
terbaik buat orang lain
7. Sikap yang penuh semangat dan
berjuang keras ( pantang menyerah ) sehingga menimbukan dampak yang baik untuk
dunia sekelilingnya.
8. Punya komitmen yang kuat,
intergritas yang tinggi, dan semngat yang kuat untuk meraih impian.
·
Perilaku
Wirausaha
Perilaku dan sikap tidak bisa
dipisahkan untuk menjadi lebih sempurna karena kedua-duanya memiliki
karakteristik yang berbeda. Sikap itu cara pandangan dan pola piker ( mindset )
atas hal-hal yang dihadapinya, seperti rasa takut, kesulitan, cobaan, kritik,
saran, tekan, dan hambatan yang mendasari sebuah tindakan. Sedangkan perilaku
adalah tidakan ( act ) dari kebiasaan atas kebenaran yang ia pegang teguh.
1. Perilaku wirausaha secara individu
a. Teguh pendiriannya.
b. Selalu yakin dengan apa yang ia
kerjakan dan lakukan
c. Berperilaku professional dalam arti
punya tanggung jawab, komitmen tinggi, disiplin, bersuha tetap konsisten pada
pendirinnya, serta jujur dan terbuka.
d. Optimis dalam segala perilaku yang
ia lakukan.
e. Berpikir positif dalam mendengar
serta menanggapi suatu saran atau cercaan.
2. Perilaku wirausaha secara social dan
lingkungan
a. Berpenampilan rapi dan ingin disukai
oleh setiap orang.
b. Berperilaku baik sehingga banyak
orang yang menyukainya.
c. Senang memotivasi orang lain untuk
tujuan yang baik.
d. Menjadi teladan bagi teman
bisnisnya, karyawan, dan pelanggannya.
e. Padai bergaul dan cakap dalam
berkomunikasi sehingga banyak orang yang senang dengannya.
3. Perilaku wirausaha dalam pekerjaan
a. Berorientasi pada tujuan dan tetap
keinginan kuat pada hasil yang sempurna.
b. Bila kerja ( workaholic ) dan
bekerja dengan baik sehingga tidak menyukai kelemahan ( perfectionist )
c. Tidak suka menunda pekerjaan dn
selalu ingin cepat diselesaikan.
d. Haus akan prestasi sempurna (
excellence )
e. Tuntas dalam mengerjakan tugas
f. Energik atau penuh semangat dalam
bekerja dan mengerjakan tugas.
g. Paling menyukai pekerjaan yang baru
dan menantang.
h. Kreatif dan inovatif sehingga selalu
mempunyai ide-ide yng cemerlang dan bisa keluar dari tekanan.
4. Perilaku wirausaha dalam menghadapi
risiko.
1. Mengevaluasi risiko dan dampaknya
terlebih dahulu.
2. Mencari keputusan yang tepat dan
optimal.
3. Tidak takut terhadap risiko karena
ia kuat dalam hal institusinya.
4. Waspada dan antisipatif sehingga
selalu berperilaku proaktif.
5. Perilaku wirausaha dalam kemimpinan
( leadership )
a. Seorang pemimpin yang berani
mengambil keputusan.
b. Perilakunya hati-hati karena menjadi
contoh bagi yang lain.
c. Membuat karyawan tenang dalam
menjalankan pekerjaan dan tugasnya.
d. Mempunyai karisma dan berjiwa besar.
·
Keterampilan
Wirausahawan
1. Keterampilan dasar
a. Keterampilan dalam memimpin
b. Ketrampilan memotivasi tim dan membangun tim yang kuat (
team building ).
c. Keterampilan mengorganisasi tim
d. Keterampilan mengatasi konflik
e. Keterampilan berkomunikasi.
f. Keterampilan merencanankan strategi
usaha.
g. Keterampilan mengatasi kesulitan
menjadi peluang.
2. Keterampilan khusus
a. Keterampilan menjual ( selling skil
)
b. Keterampilan teknis ( untuk produksi
)
Contoh :
§
Usaha
restoran – butuh keterampilan memasak
§
Usaha
properti – butuh keterampilan membangun
§
Usaha
bengkel – butuh ketermpilan mekanika.
2.3 SIKAP DAN PERILAKU KERJA PRESTATIF
·
Salah
satu karakteristik wirausahawan yang penting untuk meraih sukses adalah tidak mau
jadi orang-orang yang biasa saja.
1. Belajar itu untuk hidup, sukses
adalah prestasi.
2. Belajar bermimpi lalu mencoba
sebagai langkah awal sikap dan perilaku prestatif
Tidak ada orang yang sukses yang
tidak berani bermimpi, dan punya mimpi tetapi tidak memiliki soul atau jiwa tidak diisi dengan hasrat
atau keinginan untuk mewujudkannya.
Ada 4 jenis dan tipe orang dalam melihat kesuksesan
seseorang.
a. Jenis yang tidak mau bermimpi (
malas )
Sehingga
ia menghindari kerja keras tetapi ingin sukses.
b.
Jenis
penonton
Ingin sukses dan bermimpi tetapi
tidak mau kerja keras
c.
Jenis
follower atau peserta lomba untuk sukses
Sudah
punya mimpi dan ingin sukses tetapi belum mampu mewujudkan karena belum
mempunyai sikap dan perilaku kerja prestatif.
d.
Sang
juara atau the champion
Sudah
pasti punya mimpi, hasrat, ingin sukses kuat, merencanakan, dan mempersiapkan
lalu mencoba dan terus mencoba terus berpikir kreatif untuk menjadi yang
terbaik. Sikap dan perilaku inilah yang disebut perilaku prestatif.
2.4 SEMANGAT
WIRAUSAHA
Kewirausahaan
dapat diterapkan dalam semua bidang seperti: di kampus, ditempat kerja, saat
melakukan kegiatan sehari-hari, atau ketika memutuskan dan menjalankan sebuah
unit uasaha. Ketrampilan wirausaha sebenarnya terdapat pada setiap orang,
tetapi yang sering terjdi adalah kemampuan kewirausahawan tidak di munculka,
dioptimalkan dan digunakan. Hal ini terjadi karena selalu terjebak oleh pola
pikir logikayang selalu mengutamakan kenyamanan, bebas dari risiko, memilih
solusi yang pasti sehingga kemampuan berfikir dengan otak kanan jarang
dilakukan.
Semua
kegitan kita sehari-hari juga memiliki prinsip-prinsip yang sama dengan pola
kerja dalam penerapan kewirausahaan. Contohnya kegiatan bepergian ke luar kota
secara prinsip hampir sama dengan kewirausahaan. Uraian persamaan antara
perencanaan dan kewirausahaan untuk
contoh tsb.
Tabel:
Prinsip-prinsip
|
kewirausahaan
|
perencanaan
|
v Prinsip
tujuan
|
v Ada arah dan tujuan
|
v Ada
arah dan tujuan
|
v Prinsip
pola pikir
|
v Ada
|
v Ada
|
v Perencanaan
kerja
|
v Ada
perencanaan usaha
|
v Ada
perencanaan kerja
|
v Prinsip
terhadap risiko
|
v Mengelola
risiko
|
v Mengelola
risiko
|
v Prinsip
“keluar dari ona nyaman”
|
v Ya
|
v Ya
|
v Prinsip
manajerial
|
v Ada
|
v Ada
|
v Prinsip
konsep kerja
|
v Ada
konsep
|
v Ada
peta kerja
|
v Prinsip
keuangan
|
v Ada
pengetahuan tentang keungan dan pengelola
|
v Ada
pengetahuan tentang keuangan dan pengelolaannya
|
v Prinsip
kendali
|
v Ada
|
v Ada
|
v Prinsip
kreatifitas dan inovasi
|
v Ada,
untuk mengetahui masalah dalam usaha dan meningkatkan kinerja
|
v Ada,
saat dalam perjalanan dan ingin hasil yang lebih baik (cepat sampai tujuan)
|
v Prinsip
semangat
|
v Ada
|
v Ada
|
v Prinsip
efisiensi dan efektivitas
|
v Ada
|
v Ada
|
v Prinsippola
kerja prestatif
|
v Ada,
prestasi kerja
|
v Ada
prestasi perjalanan
|
Jadi,
pola pikir dan pola kerja kewirausahaan mirip dengan kegiatan hidup
sehari-hari. Maka, memilih karir dan jalan hidup sebagai wirausahawan sama atau
kirip dengan keputusan apa yang akan kita lakukan di setiap harinya.
2.4.1
FAKTOR SEMANGAT PENTING DALAM
BERWIRAUSAHA
Semangat
seorang wirausahawan kita bayangkanseperti sebuah mobil. Apabila sebuah mobil tanpa energi, yaitu “bahan
bakar” yang merupakan sebagai semangat
agar termotivasi terus oleh “ gas”
sebagai motor penggeraknya. Jika gasnya tidak ada, maka mesin itu akan
menjadi rongsokan dan tidak dipakai lagi. Tetapi, semangat saja juga tidak
cukup untuk membuat sebuah mobil itu berjalan dengan baik. Mobil juga
memerlukan “prosneling” yitu keberanian untuk memutuskan dalam tindakan. Berani
bermimpi adalah awal anda sebelum sukses.
2.4.2 SEMANGAT
KEWIRAUSAHAAN
Semangat
dan gairah tampaknya sama namun intinya berbeda. Seperti inilah uraian
detailnya antara semangat dan gairah:
Semangat
: energi untuk mengerjakan suatu pekerjaan karena da keinginan dan hasrat untuk mencapainya yaitu adanya
unsur manfaat dan tujuan.
Gairah
: energi yang diperlukan dalam mengerjakan suatu pekerjaan karena ada unsur
kecintaan, kesukaan, dan hoby di dalamnya. Jadi, bukan semata-mata karena
manfaat dan tujuannya saja.
Sumber
energi yang dibutuhkan dalam kegiatan berwirausaha atau kegiatan apapun adalah
mempunyai semangat (harapan) dan gairah untuk melakukannya. Kedua-duanya adalah
satu dan menjadi sumber energi (motivasi) dalam berwirausaha.selainitu juga
butuh dynamo starter atau pematik agar sumber energi bisa “menyala”
(bersemangat dan bergairah) terus menerus yaitu komitmen dalam memilih jalan
karir sebagai wirausaha yang sukses dan cerdas.
Kunci
penting dalam menciptakan semangat kewirausahaan disebabbkan dari beberapa
faktor, yaitu:
1.
Figur bagi seseorang guna membangkitkan
semangat, karena melihat orang itu sukses dan kaya, maka ia ingin menjadi
seperti orang itu (ingat: bisnis bisa di-copy hasilnya untuk menjadi seperti
dirinya tetapi tidak bisa meng-copy seluruhnya)
2.
Suka mencari tantangan baru untuk
menciptakan gairah, yaitu cinta akan kewirausahaan.
3.
Keterpaksaan akarena tetap bertahan
(survive) dan hidup. Semangat bisa muncul karena keinginan untuk tetap bertahan
hidup.
4.
Keinginan untuk memperbaiki taraf hidup
yang lebih baik lagi; tidak ingin miskin selamanya.
5.
Mengalami kegagalan dalam meniti karir
pekerjaan dan mengambil jalan pintas untuk semangat menjadi wirausahawan
6.
Memang cita-cita sejak kecil untuk
menjadi wirausahawan
7.
Kenyamanan dan financial freedom-nya.
2.4.3
SIKAP ORANG YANG TIDAK MEMILIKI SEMANGAT
WIRAUSAHA YANG BAIK
Banyak orang yang berfikiran positif dan mempunyai
semanagt yang tinggi tetapi tetap saja sulit meraih kesuksesan. Ada beberapa
sikap yang salah dalam menyikapi kegagalan, yaitu:
1.
Sikap “saya takut gagal”
Sikap
takut gagal menghentikan semua energi, semanagt, dan gairah kerja yang dulunya
tinggi sekarang menurun drastissehingga mengalami kemunduran. Takut gagal
berarti takut berisiko sehingga lebih baik memilih mundur dan tidak mau mencari
jalan keluarnya.
2.
Sikap yang keliru tentang kegagalan
Gagal
bukan berarti terminasi sebuah perjalanna karena itu merupakan perjalanan yang
panjang. Dibutuhkan proses untuk menaklukkan kegagalan demi kegagalan. Jadi
kegagalan adalaah episode perjaanan yang harus kita lalui bak sebuah
pertandingan yang kalah tapi bisa menang.
3.
Tidak siap menghadapi kegagalan
Banyak
orang yang berprestasi di kampus tetapi tidak siap untuk menghadapi kegagalan
dalam bekerja atau berwirausaha. Hal itu dikarenakan orang yang berprestasi
cenderung ingin segalanya sukses dan
tidak pernah gagal. Padahal di kampus kita mengahdapi suatu hal yang pasti ada
jawabannya, sedangkan di dunia bisnis atau pekerjaan kita menghadapi jawaban
yang kompleks, majemuk, dan bahkan mungkin belum ada jawabanya.
4.
Sikap berhenti mencoba
Selain
sikap tidak siap menghadapi kegagalan, ada pula sikap lain yang mematahkan
semangat wirausaha, yaitu sikap berhenti
mencoba. Kesuksesan itu terjadi pada saat kita selalu mencoba dan mencoba dan
mencoba lagi (ada rasa penasaran) sehingga tidak terasa bila kita sudah dekat
dengan kesuksesan itu.
Semangat wirausaha harus ditopang kuat oleh sikap,
pola pikir dan presepsi tentang kegagalan.prinsip pertama untuk menopang
semangat kewirausahaan. Prinsip berikutnya adalah sikap bekerja yang efisien
dan efektif tak kalah pentingnya.
Kunci Agar Memiliki
Semangat Kewirausahaan
Kunci sukses dalam
membangun semangat kewirausaan adalah tidak takut gagal dan jangan mengenal
arti gagal dalam kamus hidup kita.
2.5
BEKERJA EFEKTIF DAN EFISIEN
Efisiensi berarti
sebuah hasil telah di capai dan diwujudkan melalui perencanaan dan perencanaan
dan pengelolaan yang optimal dengan mengutamakan alat yang tepat, biaya yang
rendah rendah sesuai rencana atau penekanan pada waktu penyelesaian yang lebih
cepat.
Bila dirincikan secara
jelas , efisiensi itu berorientasi pada salah satu atau beberapa aspek berikut
:
1.
Pencapaian target biaya yang dikeluarkan
masih di bawah rencana. Berarti ada selisih antara target biaya dengan realitas
biaya yang kita sebut efisiensi.
2.
Proses yang dipilihnya lebih terfokus
pada penggunaan alat, dengan cara dan taktik yang di perhitungkan dengan baik
dan matang agar diperoleh hasil yang maksimal.
3.
Pencapaian target tunggal dari aspek
waktunya lebih cepat dari target yang direncanakan untuk menghasilkan target
penjualan yang sesuai dengan target yang diinginkan, yaitu aspek biaya atau
aspek waktunya. Jadi, bisa diperoleh dari satu aspek saja atau beberapa aspek
di atas , bisa juga secara bersamaan.
Efektivitas adalah
pencapaian tujuan atau target dalam batas waktu yang sudah di tetapkan tanpa
sama sekali memperdulikan biaya yang dikeluarkan. Pemikiran yang efektif itu
lebih berorientasi pada penggabungan dari aspek-aspek di bawah ini yang di
katgorikan dan di sinergikan untuk mencapai tujuannya secara optimal, yaitu :
1.
Kualitas yang baik (quality)
2.
Waktu yang tepat (time)
3.
Biaya yang optimal (cost)
4.
Sistem yang benar
5.
Metode kerja sesuai dengan standar mutu
yang telah ditetapkan (SOP = Standard
Operation Prosedure)
6.
Alat yang benar dan tepat (tidak sekedar
selesai pekerjaannya)
Prinsip kerja yang
efektif adalah prinsip kerja yang mengutamakan 4 hal utama pencapaiaan kerja,
yaitu :
1.
Ketepatan (accurate) , tepat waktu, saasaran, kualitas, dan biaya yang direncanakan
atau dianggarkan.
2.
Kecepatan (speed) , cepat dalam proses pengerjaannya dan waktu yang digunakan
dalam menyelesaikannya.
3.
Hemat (efficiency), hemat biaya untuk itu dibutuhkan kreatifitas dan
inovasi untuk menciptakan cara agar biayanya seefisiensi mungkin tanpa
mengorbankan kualitas dan target waktu yang telah ditetapkan. Faktor teknologi
sangat berperan penting dalam faktor hemat biaya.
4.
Keselamatan dan dan keamanannya (safety), faktor keselamatan dan
keamananitu sangat diperlukan. Seandainya faktor keselamatan dan keamanan ini
tidak di perhatikan, sekalipun semua aspek bagus , maka akan timbul masalah
baru.
Maka, bisa dikatakan
bahwa efektifitas berarti bekerja menghadapi atau menyesaikan masalah tanpa
menciptakan masalah baru. Wirausahawan yang sukses selalu mempunyai semangat
dan motivasi yang tinggi sebagai sumber daya energi , kreatifitas dan inovasi
serta komitmen yang tinggi dalam berwiusaha dan tetap fokus dalam bekerja.
2.6
KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
Kepemimpinan dapat
diartikan sebagai proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada
pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan merupakan
proses mempengaruhi aktivitas kelompok dalam rangka perumusan dan pencapaian
tujuan.
Kepemimpinan mengandung
4 faktor kemempuan utama yang perlu dibangun, dibentuk, dan diperdayakan dengan
baik, yaitu :
1.
Kemampuan memotivasi dan menjadi contoh
bagi yang lain.
2.
Kemampuan memimpin, memengaruhi,
mendistribusikan kekuasaan (wewenang)dan memperdayakan anggotanya.
3.
Membangun tim dan kerja sama
kelompoknya.
4.
Kemampuan berkomunikasi dan bernegoisasi
untuk mengatasi konflik.
Ada beberapa kebiasaan
mendasar dan tingkah laku seorang pemimpin yang istimewa atau dianggap mampu
dan baik. Kebiasaan-kebiasaaan itu bisa dicerminkan dalam beberapa kelompok,
yaitu :
1.
Kebiasaan menantang proses
2.
Mencari kesempatan untuk mencapai karir
yang lebih baik (puncak karir)dan tampil untuk berprestasi.
3.
Berani mencoba sesuatu yang orang lain
tidak berani lakukan (karena takut gagal) dan mengambil resikonya.
4.
Kebiasaan untuk memberikan inspirasi
visi bersama
5.
Menggambarkan masa depan (visioner)
6.
Suka membantu orang lain
7.
Kebiasaan menggambarkan orang lain untuk
bertindak
8.
Mempererat kerja sama
9.
Memperkuat tim agar solid
10.
Kebiasaan membuat model pemecahan
masalah
11.
Memberi contoh terlebih dahulu
12.
Merencanakan kesuksesan kecil bagi orang
lain
13.
Kebiasaan memberi semangat dan motivasi
14.
Mengakui, memuji, dan menghargai kontribusi
individu (anggotanya)
15.
Merayakan pretasi kerja.
PERBEDAAN
MANAGEMENT DAN LEADERSHIP
Perbedaan kepemimpinan (leadership) dan managemen (menegement) terdapat pada cara dan
kegiatan serta kemampuannya untuk mewujudkan sebuah tujuan. Perbedaan itu
biasanya bisa dilihat dalam uraian berikut ini :
1.
Manajemen adalah suatu kegiatan, cara
dan proses untuk mengorganisir, mempromosikan, merencanakan, dan mengendalikan
sehingga tujuan kelompok atau organisasi bisa tercapai dengan baik. Singkatnya
adalah sebagai proses pencapaian tujuan organisasi melalui usaha orang lain.
2.
Manajer adalah orang yang senantiasa
memikirkan kegiatan manajemen untuk mencapai tujuan organisasi orang lain atau
bawahannya termasuk pengikutnya.
3.
Kepemimpinan adalah kemampuan (seni dan
ilmu) orang yang berusaha untuk memengaruhi perilaku.
4.
Pemimpin adalah orang yang mempunyai
kemampuan (seni dan ilmu) kepemimpinan.
Maka, seorang manajer
juga seorang pemimpin tetapi seorang pemimpin belum tentu seorang manajer.
SIFAT
UMUM KEBERHASILAN KEPEMIMPINAN
Adapun sifat umum yang
memepengaruhi keberhasilan kepemimpinan si sebuah organisasi, yaitu :
1.
Mempunyai
kecerdasan
Pada umumnya kecerdasan seorang
pemimpin yang berhasil lebih tinggi (bisa EQ atau IQ) dari orang yang
dipimpinnya, namun gap-nya tidak
terlalu besar bila dibanding dengan pengikutnya.
2.
Hubungan
dengan orang lain (interpersonal)
Kemampuan menjalin hubungan dengan
orang lain sangat penting bagi seorang pemimpin dalam tujuannya untuk
mengarahkan (lead to), membimbing,
dan memengaruhinya agar tujuan organisasi bisa tercapai.
3.
Kedewasaan
Kepribadian yang bijaksana , tidak
emosional, berpikiran positif, matang, dan bisa menjadi figur adalah modal
penting dari seorang pemimpin untuk mencapai tujuannya.
4.
Motivasi
orang lain
Tanpa kemampuan untuk menciptakan
semangat kerja yang tinggi, gigih, dan motivasi bagi orang lain, pemimpin yang
tidak mempunyai kemampuan ini sulit mencapai tujuannya.
5.
Motivasi
diri sendiri
Bagaimana orang lain bisa
termotivasi kalau dirinya sendiri tidak bisa di motivasi.
Kemampuan memotivasi diri sendiri
sangat penting sebelum memotivasi orang lain.
6.
Sikap
dan perilaku
Sikap dan perilakunya menjadi
contoh bagi orang lain sehingga secara tidak langsung tindakannya diikuti orang
lain. Untuk itu sikap dan perilaku yang baik dan benar akan mendoroang orang
akan bersikap yang sama.
7.
Intregitas
tinggi
Seorang pemimpin selalu menjaga
integritasnya ( menyatukan tindakan, pikiran, sikap, dan perilaku) dan menjaga
kesatuan kelompok agar tetap utuh sehingga ia rela berkorban demi kelompok dan
tujuannya.
8.
Humoris
Belajar humor itu penting untuk
meredakan ketegangan dan menambah semangat, seorang motivator harus bisa
mengatur irama emosi dan situasi agar semangat, gairah, dan suasana tetap
tejaga dengan baik.
9.
Komitmen
tinggi
Menjaga komitmen dari apa yang ia
ucapkan, tegaskan dan nyatakan itu sama pentingnya dalam menjaga harga dirinya
sehingga komitmen dan integritas itu menyatu dalam harga diri.
10.
Mampu
memberikan wewenang
Berbagi kekuatan berarti memberi
wewenang sesuai tanggung jawabnya kepada orang lain yang ada dalam kelompoknya.
Ikatan kekuatan itu muncul bila berbagai kekuatan dalam kelompoknya bersatu.
11.
Menciptakan
rasa aman
Kemampuan menciptakan rasa saman
buat kelompoknya adalah sesuatau yang penting untuk menjaga gairah dan semangat
kerja tim.
12.
Tegas
dan disiplin
Ketegasan dan mempunya disiplin
yang tinggi akan menjaga konsistensi sebuah irama kerja yang baik agar bisa
menjadikan sebuah budaya dan etos kerja yang baik bagi kelompoknya.
13.
Visioner
Mempunya visi dan misi serta
meletakkannya sebagia fondasi sebuah tujuan jangka panjang dari tim dan
kelompoknya.
14.
Mengambil
resiko
Pemimpin yang baik adalah pemimpin
yang bisa mengambil resiko diawal sebelum orang lain berani melakukannya. Tanpa
keberanian ini pemimpin akan ditinggalkan oleh pengikutnya.
Jadi, seorang
wirausahawan yang hebat juga merupakan seorang pemmpin yang handal. Untuk itu
kita perlu mengulas pentingnya faktor-faktor seperti :
1.
Mengelola dan mengambil resiko.
2.
Sikap pantang menyerah.
3.
Kemampuan mengatasi konflik.
4.
Menentuakan visi dan misi usaha.
5.
Berani mengambil keputusan.
6.7 SIKAP
PANTANG MENYERAH ADALAH MODAL UNTUK SUKSES
Semangat pantang
menyerah itu kunci utama untuk meraih kesuksesan dalam berwirausaha. Hal itu
dikarenakan perjalanan menuju sukses itu begitu panjang dan terjal. Semangat
pantang menyerah dan kretivitas itu sangat pentik sebagai kemudi untuk
menjalankan bisnis.
Cara untuk menciptakan semangat pantang menyerah :
1. Memiliki
prinsip hidup.
2. Keinginan
kuat untuk berhasil terus dilatih dengan menciptakan kesuksesan kecil setiap
hari.
3. Keuletan
itu harus anda miliki dengan berfikir bahwa sukses itu tidak ada yang instan.
Untuk itu harus teguh, tekun dan ulet.
4. Nyatakan
cita-cita anda dalam tulisan yang ditempelkan pda tempat yang sering anda lihat
setiap hari agar tetap termotivasi.
5. Persepsi
tentang kegagalan diubah menjadi citra positif karena kegagalan itu adalah
bagian dari sebuah permainan.
6. Rencanakan
resiko dari kegagalan itu tidak begitu besar nilainya atau kecil sehingga anda
masih punya cadangan dana yang besar untuk memulai kembali tetapi harus belajar
dari pengalaman .
7. Sikap
pantang menyerah itu harus dilatih.
2.8
kompetensi di bidangnya dan komitmen yang kuat adalah kemampuan yang
dibutuhkan
Faktor utama untuk
membangun sebuah komitmen diri dalam membangun kesuksesan adalah kompetensi.
Kompetensi adlah pengetahuan, ketrampilan, pengalaman dan kualitas individu
yang meliputi sikap, pola kerja, pola pikir, semangat inovasi serta tingkah
laku yang diperlukan untuk melakasnakan suatu pekerjaan. Jadi, seorang
wirausahawan juga harus memiliki ketrampilan-ketrampilan lain menunjang
kompetensi di bidang bisnis, meliputi:
1.
Ketrampilan manajerial (managerial
skill)
Digunakan
untuk merencanakan, meaksanakan, dan mengorganisir suatu pekerjaan agar dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
2.
Ketrampilan konseptual (conseptual
skill)
Ketrampilan
dalam merancang suatu rencana, menyusun konsep, dan visi serta misi agar punya
arah yang jelas.
3.
Ketrampilan mengelola sumberdaya manusia
(human skill)
Ketrampilan
memahami orang lain, berempati, berkomunikasi, memotivasi, memberi contoh, dan
menjadi teladan bagi orang orang lain serta berelasi dengan pelanggan secara
baik.
4.
Ketrampilan merumuskan masalah dan
mengambil keputusan (decision making skill)
Dalam
proses menuju kesuksesan, seseorang tidak luput dari masalah. Oleh sebab itu,
kompetensi wirausaha salah satunya adalah mengambil keputusan yang tepat.
5.
Ketrampilan mengelola waktu (time
managemen skill)
Sudah
pasti waktu bekerja kita sangat terbatas dan hanya ada 12 jam saja. Sisanya
adaah untuk kepentingan lainnya. Untuk itu, dalam mewujudkan rencana kerja yang
begitu padat, kita harus pandai-pandai mengelola waktu agar optimal dalam arti
efisiendan efektif.
6.
Ketrampilan teknis (technical skill)
Dalam
setiap jenis bisnis, pasti ada ketrampilan teknis yang diperlukan sebagai
ketrampilan intinya (specialist skill).
Ketrampilan teknis ini sangat penting
sebagai ketrampilan inti dalam membangun kemampuan kewirausahaan. Ketrampilan
inti disebut specialist skill dari the bussiness Team Skill.
Kemampuan intelektual intrepeneur adalah
tingkat pengetahuan yang tinggi yang dimiliki seseorang dalam usahanya untuk
meraih kesuksesan.
2.8.1
Faktor-faktor yang Menunjukan Komitmen yang Tinggi :
Salah satu masalah terbesar yang
dihadapi orang dengan kegagalan adalah bahwa mereka terlalu cepat menilai
situasi-situasi tertentu alam hidupnya dan menganggapnya sebagai kegagalan.
Adapun faktor-faktor penting yang menunjukan seseorang berkomitmen tinggi
terhadap pekerjaanyaadalah sebagai berikut :
1.
Mempunyai dedikasi
Ada
unsur dedikasi yang kuat terhadap pekerjaanya sebagai wirausaha, sehingga ia
tidak menganggap wirausaha hanya sekedar mencari keuntungan semata terapi juga
membantu orang lain dan menjadi bagian dari amal baik.
2.
Mencintai pekerjaanya
Berwirausaha
itu seperti “belahan jiwa” atau soul mate agar pekerjaan itu bukan menjadi
beban tetapi menjadi kenikmatan dimana bila kita melakukan pekerjaan itu, kita
bekerja tanpa kenal lelah, penuh semangat, dan akhirnya berkomitmen tinggi.
Oleh sebab itu, pilihlah jenis bisnis yang anda sukai.
3.
Ingin menjadi contoh bagi orang lain
Tanpa
keinginan berbagi, memberi nafkah untuk orang lain, dan menjadi contoh bagi
anak-anaknya istri, keluarga dan temen-emennya maka seseorang wirausaha sulit
untuk tetap berkomiymen. Hasrat inilah yang akan membangkitkan gairah dalam
berwirausaha dan berjuangpada sebuah komitmet.
4.
Tidak ingin menjadi pengecut
Tidak
ada seseorang pengecut yang berhasil dalam mewujudkan impiannya dan juga tiak
ada wirausahawan yang berhasil karenamempunyai kepribadian seorang pengecut.
Oleh karena itu, disebut Wira-Usaha, dimana ‘Wira’ berarti berani (bukan pengecut)
5.
Profesionalisme membuat ia selalu
memegang janjinya
Memegang
janji berarti selalu berkomitmen pada janji. Begitu juga seorang wirausahawan
harus selalu memegang janjinya agar karyawannya mau mendengarkan apa yang ia
perintahkan. Inti dari komitmen yang tinggi aslah memegang janji dan tepat
janji.
6. Berorientasi
pada mutu hasil kerjanya
Untul
tetap menjaga komitmen dalam wirausaha, salah satu caranya adalah berorientasi
padda mutu kerja yang prima, bukan asal-asalan.
7. Selalu
bisa mengendalikan diri
Dalam
situasi apapun, seorang wirausaha harus bisa mengendalikan diri terhadap
kritikan, cercaan, tekanan, teguran, komplain, protes, dan pengaruh negatif
dari lingkungan terdekatnya. Kemampuan dalam mengendalikan diri seseorang
wirausahawan akan sangat membantu dalam menjaga komitmen yang tinggi.
8. Tekun
dan ulet dalam bekerja
Keuletan
dan ketekunan dalam bekerja, terus menghadapi masalah dengan tenang, serta
tetap waspada merupakan medium untuk tetap menjaga komitmen yang tinggi
meskipun dalam kondisi terpuruk. Seseorang wirausahawan yang cerdas pantang mundur.
9. Keyakinan
diri dan kedisiplinan sebagai kunci pokok
Komitmen
harus dijiwai oleh keyakinan diri yang teguh serta kedisiplinan yang tetap
terjaga dengan baik. Komitmen akan hilang bila anda tidak disiplin dan tidak
yakin pada diri sendiri.
2.8.2 Menerapkan Perilaku Yang
Mendukung Komitmen Yang Tinggi
Sikap
dan perilaku yang penting agar bisa membantu mewujudkan komitmen yang tinggi
dalam berwirausaha adalah :
1.
Sikap tepat waktu untuk membangun
disiplin diri (discipline building)
2.
Sikap tepat janji, karena janji adalah
utang yang harus ditepati
3.
Sikap kerja bermutu dan beroientasi pada
hasil yang bermutu tinggi
4.
Sikap memberi dan mau membimbing orang
lain
5.
Sikap profesional dalam bekerja sesuai
dengan kopetensinya
2.8.1
Jenis Komitmen Dalam Berwirausaha
Ada
beberapa jenis komitmen yang berbeda dalam berwirausaha. Komitmen-komitmen itu
adalah :
1.
Komitmen terhadap diri senidiri ( individual commitment )
Hal
yang penting dalam membangun semangat wirausaha dan tetap fokus pada tujuan
adalah tetap pada komitme diri sendri, yaitu komitmen untuk :
1.
Mewujudkan cita-cita atau mimpi
2.
Keluar dari kemiskinan
3.
Ingin hidup lebih baik dari sekarang
4.
Tidak mau menjadi orang biasa-biasa
saja.
5.
Bisa memberi nafkah bagi orang yang anda
cintai dan orang lain.
2.
Komitmen pada keluarga
Sesuatu
yang penting saat kita berkeluarga nanti adalah tidak mau membuat keluarga
menjadi sulit.
3.
Komitmen pada visi bisnis ( bussiness
commitment )
Merupakan
wujud dari visi untuk mencapai komitmen
suatu perancangan yang telah diatur.
4.
Komitmen pada orang yang mempercayai (
trust building commitment )
Semua
akan runtuh dengan cepat bila tidak ada komitmen dalam menjalankan suatu
bisnis. Misalkan komitmen kepada :
1.
Invistor yag telah mempercayainya.
2.
Partner atau pemegang saham lainnya.
3.
Seluruh staf,karyawan, dan
menejer-menejernya.
4.
Mitra usaha.
5.
Bank sebagai pinjaman
6.
Komitmen kepada orang menghidupkan
bisnisnya, yaitu konsumen (commitment to costumers)
Komitmen
ini adalah ujung tombak dari seluruh komitmen yang ada bila anda ingin bisnis
tetap berjalan dengan baik dan terus tumbuh.
5.
Komitmen terhadap lingkungan (evironment
commitment)
Tetap
berkomitmen yang baik terhadap kelestarian alam dan ingin selalu menjaga
lingkungan tetap asri adalah dari kewirausahaan yang sukses dan disegani.
6.
Komitmen terhadap aspek sosial
masyarakat (social Commitment)
Banyak
usaha yang terus didukung oleh masyarakat sekitar dan seluruh aspek sosilnya
karena sang wirausahawan mempunyai komitmen terhadap masyarakat dan lingkungan
sosial dengan cara :
a.
Ikut mendukung program-program yang
dibuat masyarakat sekitar.
b.
Ikut menjaga kebersihan.
c.
Ikut berpartisipasi dalam program
pengentasan kemiskinan atau pengurangan tingkat pengurangan bagi masyarakat
sekitar.
d.
Mensukseskan program
RT/RW/kelurhan/kecamatan dalam acara-acara memperingati hari besar, seperti
hari sumpah pemuda, hari kemerdekaan, dan lain-lain.
7.
Komitmen terhadap etika bisnis ( ethic
commitment)
Komitmen
terhadap etika kerja yang baik an menjunjung tinggi moral yang baik akan
didukung oleh banyak pihak termasuk pesaing anda.
8.
Komitmen kepada sang maha pencipta
(commitment for God)
Suatu
hal yang tidak bisa dipungkiri lagi bahwa keberuntungan juga datang dari yang
diatas, yaitu tuhan yang maha esa. Tanpa sang pencipta nicaya bisnis kita tidak
diberi karunia dan ridho.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
·
Wirausaha
adalah seseorang atau sekelompok orang mengorganisasi faktor-faktor produksi
yaitu alam, tenaga kerja, modal dan keahlian.
·
karakteristik
wirausahawan yang penting untuk meraih sukses adalah tidak mau jadi orang-orang
yang biasa saja.
·
Kunci sukses dalam membangun semangat
kewirausaan adalah tidak takut gagal dan jangan mengenal arti gagal dalam kamus
hidup kita.
·
Efisiensi berarti sebuah hasil telah di
capai dan diwujudkan melalui perencanaan dan perencanaan dan pengelolaan yang
optimal dengan mengutamakan alat yang tepat, biaya yang rendah rendah sesuai
rencana atau penekanan pada waktu penyelesaian yang lebih cepat.
·
Efektivitas adalah pencapaian tujuan
atau target dalam batas waktu yang sudah di tetapkan tanpa sama sekali
memperdulikan biaya yang dikeluarkan.
·
Kepemimpinan dapat diartikan sebagai
proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam
upaya mencapai tujuan organisasi.
·
Sifat umum yang memepengaruhi keberhasilan
kepemimpinan si sebuah organisasi, yaitu : Mempunyai kecerdasan, Hubungan
dengan orang lain (interpersonal), Kedewasaan, Motivasi orang lain, Motivasi
diri sendiri, Sikap dan perilaku , Intregitas tinggi, Humoris, Komitmen tinggi,
Mampu memberikan wewenang, Menciptakan rasa aman, Tegas dan disiplin, Visioner,
Mengambil resiko
·
Semangat pantang menyerah itu kunci
utama untuk meraih kesuksesan dalam berwirausaha
3.2 Saran
Dalam kewirausahaan
perlu adanya pengembangan usaha, yang dimana dapat membantu para wirausahawan
untuk mendapatkan ide dalam pembuatan barang-barang yang akan dijadikan produk
yang akan dijual. Dalam proses pengembangan usaha ini diperlukannya jiwa
seseorang wirausaha yang soft skill yang artinya adanya ketekunan berani
mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus asa, mempunyai kemauan terus
belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen, bersikap ramah
terhadap konsumen, sabar, pandai mengelola dan berdoa. karena semua usaha dan
rencana tidak akan berhasil tanpa adanya rhido dari Tuhan Yang Maha Esa.
DAFTAR PUSTAKA